Radar Singkil.co. | – Ketua PPDI (Perkumpulan Penyandang Disabilitas Indonesia) Kabupaten Aceh Singkil, Basaruddin menyampaikan apresiasi dan penghargaannya pada Panwaslih Aceh Singkil, atas terselenggaranya kegiatan Sosialisasi dan Pendampingan Pengawasan Pemilu Partisipatif yang Aksesible bagi Penyandang Disabilitas di Aceh Singkil.
Kegiatan itu sendiri dilaksanakan di Sekretariat Panwaslih Aceh Singkil, Jl. Singkil Rimo Km. 14 Ketapang Indah Singkil utara pada Kamis (24/11) kemarin.
Pria tunanetra yang lebih dikenal sebagai Bang BS ini mengaku rela melakukan perjalanan jauh dari tempat tinggalnya di Kecamatan Kota Baharu, melewati jalan lumpur dan banjir demi mengikuti kegiatan tersebut.
Bukan hanya dirinya, ia bahkan memboyong serta beberapa anggotanya yang juga menyandang disabilitas dari Kecamatan Kota Baharu, Kecamatan Singkohor dan Kecamatan Singkil Utara.
BS menyampaikan, kegiatan Sosialisasi ini penting diikuti oleh kelompok disabilitas agar mereka tahu apa saja hak-hak mereka dalam penyelenggaraan Pemilihan umum. Jangan sampai gara-gara kekurangan disabilitas menjadi tidak menggunakan hak pilihnya.
“Saya jujur, sangat mengapresiasi Panwas Aceh Singkil. Kegiatan ini penting dilaksanakan. Bila perlu sering-sering dilaksanakan” pintanya.
Menurutnya, para penyadang disabilitas memiliki kemampuan yang berbeda dalam memahami pemilu. Ia mencontohkan, dalam menggunakan template bagi tunanerta, tidak semua orang tunanetra bisa melakukannya. Karena itu sosialisasi dan pendampingan menjadi salah satu solusi.
Ia menambahkan pendekatan pada kelompok disabilitas secara psikologis dapat meningkatkan rasa percaya diri mereka. Ia meminta Panwaslih Aceh Singkil bisa membuat kegiatan serupa untuk penyadang disabilitas yang lain.
“Kami ada sekitar 500 orang di Aceh Singkil. Diantaranya tunarungu, tunawicara dan tunadaksa. Yang tunanetra sekitar 30 orang, jadi perlu sering-sering buat kegiatan”, kata bang BS yang juga mantan pengurus Pertuni ini.
Sementara itu, Komisioner Panwaslih Aceh Singkil, Azwar Ramnur saat dihubungi radarsingkil.co mengaku senang dan bergembira dengan kehadiran kelompok disabilitas ke kantor mereka.
Pasalnya, mendatangkan kelompok disabilitas bukan perkara gampang. Beberapa disabilitas tunadaksa bahkan terpaksa dipapah menaiki tangga kecil di depan kantor panwaslih Aceh Singkil, setelah turun dari becak, lantaran tidak tersedia kursi roda.
Beberapa peserta tunanetra juga harus dipapah memasuki ruangan setelah turun dari kendaraan mereka. Sebelum melayangkan undangan, Azwar mengaku berupaya melakukan kordinasi dengan ketua PPDI dan pendekatan melalui pihak keluarga mereka.
Azwar berharap, kelompok disabilitas dapat mengetahui dan menggunakan hak-haknya pada pemilu 2024 mendatang.(Ns)