Radar Singkil.co | ~ UPTD SPF SDN TuhTuhan kecamatan Simpang Kanan kabupaten Aceh Singkil di duga ada indikasi Koropsi kolusi nepotisme (KKN) terkait penggunaan Dana Biaya Operasional Sekolah (Bos)
Indikasi dugaan KKN tersebut yang di perincikan, sesuai informasi yang dihimpun di aplikasi informasi dana Bos secara online, bahkan dugaan indikasi KKN tersebut pemeliharaan sarana dan prasarana Sekolah sebesar Rp 5.674.600 dan pengembangan perpustakaan Rp 27.908.400, dengan jumlah Rp 33.583.000
Penarikan dana bos tahap 1, tahun 2023 UPTD UPF SDN TuhTuhan sebesar Rp 68.580.200 dengan jumlah siswa 179 siswa
Sebelumnya bahwa bangunan sekolah UPTD UPF SDN TuhTuhan Kondisi bangunan yang sudah lapuk dimakan usia, Menurut keterangan kepala sekolah Risnawati Tumangger, pernah menyebutkan sejak tahun 2010 belum ada renovasi dari Dinas Terkait. Padahal dapat di programkan melalui dana BOS pemeliharaan sarana dan prasarana SekolahÂ
Namun sayangnya Dana Bos tahap 1 tahun 2023, pemeliharaan sarana dan prasarana Sekolah sudah diprogram dari sekolah UPTD UPF SDN TuhTuhan yang di duga tidak pernah di realisasikan dari sekolah tersebut
“Saya belum koordinasi dengan operator saya, karena segala laporan pertanggungjawaban laporan sekolah, operator yang menyelesaikan nya,” ujar Risnawati dengan nada yang cemas, pada Rabu (27/9/23)
Ia menyebutkan, dirinya tidak ingat dengan data laporan pertanggungjawaban (LPJ) semua di serahkan ke operator sekolah
“Untuk dana BOS hanya 40 pasang bangku yang di belikan semenjak tahun 2009,” kata Rismawati
Dengan adanya dugaan indikasi KKN di sekolah UPTD UPF SDN Tuhtuhan tersebut, belum ada LSM di Aceh Singkil yang melaporkan ke aparat penegak hukum (APH)